Jumat, 04 Desember 2020

Renungan Rohani Kristen Lihatlah Hatinya Bukan Parasnya


RENUNGAN HARIAN
Lihatlah Hatinya Bukan Parasnya
Bacaan: 1 Samuel 16:1-13
"Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, dikarenakan Aku telah menolaknya. Bukan yang diamati manusia yang diamati Allah; manusia lihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN lihat hati."
1 Samuel 16:7
Ketika bertemu bersama orang baru apa yang pertama kali kamu lihat? Sebagai seorang manusia tentang pertama yang diamati tentu saja adalah fisiknya. Ketika fisiknya baik maka umumnya kita akan menerimanya bersama baik. Namun, kala kamu lihat fisiknya tidak sangat baik apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan menerimanya bersama baik juga? Sering kali tentang yang menjadi patokan dan yang pertama kali diamati bagi kita seorang manusia yakni kondisi fisik. Fisik di sini sanggup artinya apakah dia tampan/cantik, tinggi, putih atau ukuran lain yang kita manfaatkan agar kita sudi berteman dengannya.
RENUNGAN HARIAN  Lihatlah Hatinya Bukan Parasnya
sumber gambar : sangnang.com
Manusia lihat fisik khususnya dahulu tetapi Allah akab lihat hati khususnya dahulu. Bukankah kecantikan atau ketampanan sanggup hilang seiring berjalannya waktu? Berbeda bersama ketulusan serta kebaikan hati yang tidak akan dulu hilang kapan pun itu. Jika rekan ataupun orang yang kita kasihi telah tidak cantik atau tidak tampan kembali apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan meninggalkannya begitu saja?
Ketika Samuel akan mengurapi anak-anak Isai layaknya yang diperintahkan Allah kepadanya, tentang pertama yang Samuel lihat yakni paras dan perawakan anak-anak Isai. Ia bahkan sempat salah mengira orang yang akan diurapinya di dalam 1 Samuel 16:6 dikatakan demikian
"Ketika mereka itu masuk dan Samuel lihat Eliab, selanjutnya pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN saat ini berdiri yang diurapi-Nya."
 Manusia sebenarnya tetap menilai apa yang dilihatnya khususnya dahulu. Ketika kita lihat seseorang yang elok parasnya kadang-kadang sebagai manusia kita menilai bahwa ia adalah orang yang baik dan kita mendambakan berteman dengannya. Namun, beda halnya jika kita lihat orang yang tidak elok parasnya, jangankan untuk dekat kadang-kadang kita engga untuk berteman dengannya.
Jika kita hanya menilai seseorang dari apa yang kita lihat justru itu merupakan kekeliruan dan kekeliruan dikarenakan tidak tetap apa yang elok parasnya punyai hati yang baik juga. Ketika kita datang ke hadapanNya, tentang pertama yang Ia lihat adalah hati kita bukan paras kita. Penilaian manusia sungguh tidak serupa bersama penilaian Allah.
Jika kita datang kepadanya bersama hati yang baik bagaimana Ia sanggup menerima kita?
Baca terhitung : Renungan malam tentang nasip hidup
Ingatkah kamu cerita tentang Kain dan Habel di mana Allah lebih memilih dan menerima persembahan Habel dibandingkan persembahan Kain? Allah lebih memilih persembahan Habel dikarenakan Habel beri tambahan apa yang paling baik yang dia punyai bersama tulus hati. Karena persembahannya tidak di menerima oleh Allah, Kain menjadi iri dan marah kepada Habel bahkan Allah berbicara demikian
"Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa telah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau mesti berkuasa atasnya."
Kejadian 4:6-7. Oleh dikarenakan itu, kala kita datang kepadaNya haruslah bersama hati yang tulus dikarenakan Ia akan menerimannya.
Janganlah kita hanya menilai seseorang dari parasnya tetapi nilailah dari hatinya serupa layaknya Allah yang menilai hati kita bukan paras kita kala kita datang kepadaNya. Jika kita hanya menilai seseorang dari parasnya saja bukankah kita serupa saja salah di dalam menilai orang selanjutnya dikarenakan kecantikan atau ketampanan yang dimiliki seseorang akan hilang seiring berjalannya sementara tetapi tidak bersama hatinya. Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar